Friday, May 3, 2019

TRAILER ONE PUNCH MAN 2 TERNYATA TIDAK BEGITU BURUK

TRAILER ONE PUNCH MAN 2 TERNYATA TIDAK BEGITU BURUK



anime One-Punch Man pada musim kedua ini ternyata tidaklah buruk, tapi juga tidak dapat dikatakan memiliki eksekusi yang amat sangat baik. Anime One-Punch Man 2 dapat dikatakan berada pada taraf rata-rata atau bahkan sedikit di atas rata-rata.

Anime One-Punch Man 2 membawa cerita tentang Garou, seorang hero-hunter pengguna teknik bela diri hebat yang menyebut dirinya sendiri sebagai monster alih-alih seorang manusia. Bersamaan dengan itu, Saitama pun mendaftarkan dirinya di kompetisi bela diri untuk mencari pengalaman dalam menghadapi musuh pengguna teknik bela diri.


Garou yang menjadi antagonis utama dalam arc pertama musim kedua ini cukup mendapat banyak screentime. Meskipun begitu, cerita tetap mempertahankan perkembangan Saitama sebagai protagonis utama.

Cerita menjadi paralel pada tiap karakter dan disusun dengan baik. Mungkin juga dapat dikatakan hal itu karena karya aslinya memang sudah dengan baik menghadirkan cerita paralel yang rapi. Di samping itu, tentu ambil andil tim produksi tidaklah bisa diabaikan untuk membuat adaptasi cerita dari versi manganya tetap terasa menarik di versi animenya.

Cerita yang paralel ini juga dapat dimanfaatkan dengan baik. Garou tidak hanya mendapatkan adegan yang memperkuat sisi monsternya yang ganas, tetapi juga menghadirkan sisi manusiawi dalam dirinya. Karakterisasi Garou ternyata menghasilkan daya tarik tersendiri pada ceritanya. Sisi cerita Garou justru hadir seperti pengganti cerita di sisi Saitama yang masih belum mendapat perkembangan signifikan pada paruh awal serial animenya.



Banyak kritik yang hadir lewat kualitas visual dan animasi pada penayangan PV lalu. Sisi visual yang dihadirkan One-Punch Man 2 sedikit banyaknya tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di PV-nya.

Satu hal yang cukup mengecewakan adalah bagaimana mereka mengubah pewarnaan karakter dan minimnya frame pada adegan pertarungan. Untuk menangani adegan pertarungan, tim produksi di studio J.C. Staff banyak menggunakan frame yang minimum dan efek fading pada penyatuan sekuens frame animasi.

Meski demikian, penggunaan 3DCG yang optimal dalam adegan pertarungan benar-benar dapat membuat adegan yang intens. Grafik 3DCG yang digunakan dapat menyatu dengan frame animasi 2D karakternya dengan baik lewat penggunaan rendering yang lebih flat bersamaan dengan gerakan yang tidak overlap dengan frame 2D yang ada. Apalagi saat monster berlevel Naga menyerang kota, gerakannya benar-benar halus dan dapat menyatu dengan baik pada latar tempatnya.

Meskipun menuai polemik beberapa waktu lalu, Anime One-Punch Man 2 sangat bisa menghadirkan cerita yang menarik lewat karakterisasi Garou dan adegan pertarungan yang tetap intens meski minim animasi sakuga. Mungkin One-Punch Man musim kedua ini tidak akan memiliki rasa yang sama seperti musim pertama, tetapi nyatanya anime ini tidaklah buruk sampai- sampai tidak layak untuk ditonton.



0 comments:

Post a Comment